TAPIR
(Tapirus
indicus)

Deskripsi Tapir
Tapir Asia mudah dikenali dari cirinya berupa "pelana" berwarna terang dari bahu hingga pantat. Bulu-bulu di bagian lain tubuhnya berwarna hitam kecuali ujung telinganya yang berwarna putih seperti jenis tapir lain. Pola warna ini berguna untuk kamuflase : warna yang membuat kacau membuatnya tidak nampak seperti tapir, binatang lain mungkin mengiranya batu besar dan bukannya mangsa saat tapir ini berbaring atau tidur.
Tapir Asia tumbuh hingga sepanjang 1,8 sampai 2,4 mdan 8 kaki), tinggi 90 sampai 107 cm (3 sampai 3,5 kaki), dengan biasanya 250 sampai 320 kg (550 dan 700 pon), meskipun berat mereka dapat mencapai 500 kg (1.100 pon).Tapir betina biasanya lebih besar daripada tapir jantan. Seperti jenis tapir lain ekornya pendek gemuk serta belalai yang panjang dan lentur.Di tiap kaki depanya terdapat empat kuku dan di tiap kaki belakangnya ada tiga kuku. Indera penglihatan tapir Asia agak buruk namun indera pendengarannya dan penciuman tajam.
Siklus Hidup
Masa hamil tapir Asia sekitar 400 hari, dimana setelahnya seekor anak lahir dengan berat 6,8 kg (15 pon). Tapir Asia merupakan yang terbesar saat lahir dibanding jenis-jenis tapir lainnya dan tumbuh lebih cepat dari jenis tapir lain. Tapir muda dari semua jenis berbulu cokelat dengan garis-garis dan bintik-bintik putih, pola yang memungkinkannya bersembunyi dengan efektif di dalam bayangan-bayangan hutan. Pola pada bayi ini berubah menjadi pola warna tapir dewasa antara empat hingga tujuh bulan setelah kelahiran. Anak tapir disapih antara umur 6 dan 8 bulan dan binatang ini menjadi dewasa pada umur tiga tahun. perkembangbiakan basanya terjadi pada bulan April, Mei Atau Juni. Tapir betina biasanya melahirkan satu anak tiap dua tahun. Tapir Asia dapat hidup hingga 30 tahun baik di alam liar maupun di kurungan.
Perilaku
Tapir Asia terutama merupakan hewan penyendiri, menandai jalur-jalur besar di darat sebagai teritori atau daerah kekuasaannya, meski daerah ini biasanya bertumpang tindih dengan daerah kekuasaan individu lain. Tapir menandai teritorinya dengan mengencingi tetumbuhan dan mereka sering mengikuti jalur lain dari yang telah mereka buat yang telah ditumbuhi tumbuhan. Binatang ini vegetarian , ia mencari makan berupa umbi empuk dan daun-daunan dari lebih dari 115 jenis tumbuhan (ada kira-kira 30 yang terutama disukainya), bergerak lambat di hutan dan berhenti untuk makan dan memperhatikan bau yang ditinggalkan tapir lain di daerah itu.[5] Akan tetapi, bila merasa terancam, tapir dapat lari dengan cepat meskipun bertubuh besar, dan mereka juga dapat membela diri dengan rahang kuat serta gigi tajamnya. Tapir-tapir Asia berkomunikasi satu sama lain dengan cicitan dan siulan bernada tinggi. Mereka suka tinggal di dekat air dan sering mandi dan berenang. Mereka juga bisa memanjat tempat yang curam. Tapir aktif terutama malam hari, walaupun mereka tidak benar-benar nokturnal . Mereka cenderung makan begitu matahari terbenam dan sebelum matahari terbit, mereka juga sering tidur siang sebentar. Tingkah laku ini menandai mereka sebagai satwa krepuskular .
Habitat
Tapir Asia dapat ditemukan diseluruh hutan hujan dataran rendah di Asia Tenggara termasuk Kamboja , Indonesia , Laos , Malaysia , Myanmar Burma , Thailand , dan Vietnam.
Tapir Asia (Tapirus indicus)
adalah salah satu jenis tapir . Tapir Asia merupakan jenis yang terbesar dari
keempat jenis tapir dan satu-satunya yang berasal dari Asia . Nama ilmiahnya
indicus merujuk pada Hindia Timur , yaitu habitat alami jenis ini. Di Sumatra
tapir umumnya disebut tenuk atau seladang, gindol, babi alu, kuda ayer, kuda
rimbu, kuda arau, marba, cipan, dan sipan.
Deskripsi Tapir
Tapir Asia mudah dikenali dari cirinya berupa "pelana" berwarna terang dari bahu hingga pantat. Bulu-bulu di bagian lain tubuhnya berwarna hitam kecuali ujung telinganya yang berwarna putih seperti jenis tapir lain. Pola warna ini berguna untuk kamuflase : warna yang membuat kacau membuatnya tidak nampak seperti tapir, binatang lain mungkin mengiranya batu besar dan bukannya mangsa saat tapir ini berbaring atau tidur.
Tapir Asia tumbuh hingga sepanjang 1,8 sampai 2,4 mdan 8 kaki), tinggi 90 sampai 107 cm (3 sampai 3,5 kaki), dengan biasanya 250 sampai 320 kg (550 dan 700 pon), meskipun berat mereka dapat mencapai 500 kg (1.100 pon).Tapir betina biasanya lebih besar daripada tapir jantan. Seperti jenis tapir lain ekornya pendek gemuk serta belalai yang panjang dan lentur.Di tiap kaki depanya terdapat empat kuku dan di tiap kaki belakangnya ada tiga kuku. Indera penglihatan tapir Asia agak buruk namun indera pendengarannya dan penciuman tajam.
Siklus Hidup
Masa hamil tapir Asia sekitar 400 hari, dimana setelahnya seekor anak lahir dengan berat 6,8 kg (15 pon). Tapir Asia merupakan yang terbesar saat lahir dibanding jenis-jenis tapir lainnya dan tumbuh lebih cepat dari jenis tapir lain. Tapir muda dari semua jenis berbulu cokelat dengan garis-garis dan bintik-bintik putih, pola yang memungkinkannya bersembunyi dengan efektif di dalam bayangan-bayangan hutan. Pola pada bayi ini berubah menjadi pola warna tapir dewasa antara empat hingga tujuh bulan setelah kelahiran. Anak tapir disapih antara umur 6 dan 8 bulan dan binatang ini menjadi dewasa pada umur tiga tahun. perkembangbiakan basanya terjadi pada bulan April, Mei Atau Juni. Tapir betina biasanya melahirkan satu anak tiap dua tahun. Tapir Asia dapat hidup hingga 30 tahun baik di alam liar maupun di kurungan.
Perilaku
Tapir Asia terutama merupakan hewan penyendiri, menandai jalur-jalur besar di darat sebagai teritori atau daerah kekuasaannya, meski daerah ini biasanya bertumpang tindih dengan daerah kekuasaan individu lain. Tapir menandai teritorinya dengan mengencingi tetumbuhan dan mereka sering mengikuti jalur lain dari yang telah mereka buat yang telah ditumbuhi tumbuhan. Binatang ini vegetarian , ia mencari makan berupa umbi empuk dan daun-daunan dari lebih dari 115 jenis tumbuhan (ada kira-kira 30 yang terutama disukainya), bergerak lambat di hutan dan berhenti untuk makan dan memperhatikan bau yang ditinggalkan tapir lain di daerah itu.[5] Akan tetapi, bila merasa terancam, tapir dapat lari dengan cepat meskipun bertubuh besar, dan mereka juga dapat membela diri dengan rahang kuat serta gigi tajamnya. Tapir-tapir Asia berkomunikasi satu sama lain dengan cicitan dan siulan bernada tinggi. Mereka suka tinggal di dekat air dan sering mandi dan berenang. Mereka juga bisa memanjat tempat yang curam. Tapir aktif terutama malam hari, walaupun mereka tidak benar-benar nokturnal . Mereka cenderung makan begitu matahari terbenam dan sebelum matahari terbit, mereka juga sering tidur siang sebentar. Tingkah laku ini menandai mereka sebagai satwa krepuskular .
Habitat
Tapir Asia dapat ditemukan diseluruh hutan hujan dataran rendah di Asia Tenggara termasuk Kamboja , Indonesia , Laos , Malaysia , Myanmar Burma , Thailand , dan Vietnam.
CARA MELESTARIKAN HEWAN DAN TUMBUHAN LANGKA AGAR TIDAK PUNAH
Pelestarian tumbuhan dan binatang merupakan suatu usaha untuk melindungi mereka agar tidak terancam punah. Tindakan ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia, agar tetap bisa memanfaatkan tumbuhan dan hewan. Kelestarian hewan dan tumbuhan sangat bermanfaat bagi generasi muda saat ini, maupun pada masa yang akan datang.
Berikut beberapa upaya
pelestarian hewan dan tumbuhan langka, antara lain :
- Melakukan penangkaran hewan-hewan langka dan menanam bibit tumbuhan yang sudah langka. Bibit tumbuhan tersebut dapat ditanam dalam program reboisasi untuk mengisi lahan-lahan kosong.
- Mendirikan tempat-tempat perlindungan tumbuhan dan hewan langka. Misalnya suaka margatsatwa, cagar alam, kebun binatang, kebun raya, dan taman nasional.
Berikut beberapa fungsi
tempat pelestarian, antara lain :
- Suaka Margasatwa adalah suatu kawasan yang melindungi hewan-hewan langka yang hidup didalamnya.
- Cagar Alam adalah suatu kawasan yang melindungi jenis tumbuhan langka yang hidup didalamnya.
- Kebun Binatang adalah suatu kawasan untuk melestarikan satwa-satwa langka dari berbagai daerah.
- Kebun Raya adalah kawasan untuk melestarikan tumbuh-tumbuhan dari berbagai daerah.
- Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli yang di gunakan untuk keperluan ilmu pengetahuan.
Berikut tujuan
pelestarian tumbuhan dan satwa langka :
- Menjaga keseimbangan ekosistem agar kehidupan di muka bumi ini tetap berjalan dengan baik.
- Melestarikan keaneka ragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.
- Memenuhi kebutuhan masyarakat. misal bahan bangunan, makanan, dan obat-obatan.
- Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan adanya berbagai jenis pohon.
- Dapat di manfaat kan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman rekreasi atau kebun binatang.
Berikut beberapa tempat
pelestarian tumbuhan & satwa yang hampir punah :
- Suaka Margasatwa Danau Sentarum di Kalimantan BaratHewan yang dilindungi antara lain ikan arwana, ikan belida, burung rangkong, buaya muara,dan orang utan.
- Cagar Alam Dr.Moch. Hatta di Sumatera Barat Tumbuhan yang dilindungi antara lain Rafflesia, Amorphophallus, dan Eugenia.
- Kebun Binatang Gembira Loka di Yogyakarta Hewan yang dilestarikan antara lain gajah, unta, kura-kura, dan tapir.
- Kebun Raya Bogor di Bogor . Tumbuhan yang dilestarikan antara lain berbagai jenis tumbuhan paku dan anggrek, kantong semar.
- Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur .Tumbuhan yang di lindungi antara lain kayu hitam dan bayur. Hewan yang dilindungi yaitu komodo.
- Taman Nasional Way Kambas di kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur, Indonesia . Hewan yang dilindungi Badak sumatera, Gajah Sumatera, Harimau sumatera, Mentok Rimba , Buaya sepit. Juga banyak ditemukan tumbuhan Api-api, Pidada, Nipah, Pandan.
- Taman Nasional Ujung Kulon di bagian paling barat pulau Jawa. Taman ini melestarikan Badak Jawa yang telah hampir punah.
Kok backgroundnya kek gambar K-Pop???
BalasHapus